Pagi yang cerah, pastinya membuat banyak orang semangat dalam menjalankan aktifitasnya. Baik itu bekerja, belajar, ataupun mendekatkan diri kepada sang Maha Pencipta. Ada sebuah pemandangan menarik ketika saya baru saja ber olah raga di sekitar alun-alun Kajen. Seorang anak kecil yang sedang duduk sendiri dengan menggenggam sebuah buku, awalnya penasaranku memuncak dan kulihat ternyata Al-Qur'an yang sedang ia baca.
Sontak saya memuji dalam hati atas apa yang sedang saya lihat. Lalu ku coba dekati dengan maksud ingin tahu lebih lagi, apakah ia benar-benar sedang membacanya. Saya beranikan diri duduk di sebelahnya dan kutanya pelan, "Dek, lagi ngapain?" Dia menjawab "Lagi tilawah kak". Subhanallah, saya reflek berucap lalu kita lanjutkan percakapan singkat tersebut. Ternyata dia adalah seorang santri dari salah satu pondok pesantren ternama di Indonesia. Namanya adalah Jundi, sampai ku lupa untuk menanyakan di mana dia tinggal, dan kenapa dia memilih tempat untuk mengaji di sini.
Karena tak mau mengganggu kekhusukan dia maka ku hentikan percakapan yang sangat singkat itu. Satu hal yang saya dapat ambil dari percakapan singkat dengan Jundi, ketika sudah terbiasa dengan membaca Al-Qur'an dan selalu bersama kita di manapun tempatnya kita tetap bisa dekat dengan-Nya. Mendekati bulan suci yang tinggal menghitung hari, pertemuanku dengan Jundi membuat pecutan di diri ini yang bodoh, yang kalah dengan semua kesibukan duniawi tanpa menyediakan waktu sedikit untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta. Semoga dengan adanya sepenggal cerita yang tak ku rencanakan ini, bisa membuat kita lebih sadar dan malu akan mendekatkan diri kepada-Nya dan semoga di bulan suci tahun ini kita bisa lebih naik tingkat dengan ibadah-ibadah yang kita jalankan dan dengan hati yang bersih dan ikhlas.
Comments
Post a Comment