Skip to main content

Jangan Khawatir, Semua Sudah ada Jalannya


           


           Memiliki banyak anak? bagi sebagian orang tua memang itu pertanyaan yang cukup membuat bingung dan entah mau dikasih makan apa mereka. Namun, lain halnya dengan keluarga bapak Mas'ud (65) dengan ibu Halimah (53). mereka telah hidup sekitar puluhan tahun dengan ke 22 anaknya. Ya, 22 anak namun kini mereka hanya memiliki 18 anak yang 9 anak laki-laki dan 9 anak perempuan karena ke-4 anaknya telah meninggal dunia. Beberapa di antaranya meninggal ketika masih di dalam kandungan Halimah.
       Setelah beberapa tahun lalu terangkat oleh media, kehidupan mereka mulai membaik dengan tetap mempertahankan kesederhanaan yang dimiliki. Bantuan dari pemerintah Kota Pekalongan ritun mereka dapatkan. Dengan tetap bekerja sebagai pengrajin batik rumahan dan kerja serabutan Mas'ud dapat membesarkan anak-anaknya dengan baik. Terbukti kini anak-anak beliau sudah bekerja,menikah, bahkan ada yang menjadi menatu seorang raja di Bali karena pernah bekerja di sana. Serta anak-anaknya kini yang hidup bersama mereka tetap bisa bersekolah dengan lancar.
         Keluarga sederhana yang tinggal di daerah Buaran, Jenggot Kota Pekalongan ini telah melewati banyak rintangan kehidupan bersama ke 18 anaknya. Kini tinggal buah kesabaran dan ketulusan mereka menjaga dan membesarkan seluruh buah hatinya, yang mereka nikmati. Rutin mendapatkan kiriman dari anak-anaknya, serta melihat mereka kini dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri, memberikan kepuasan dan kebanggaan tersendiri bagi Mas'ud dan Halimah. Keyakinan mereka karena percaya semua yang terjadi serta rizki yang diperoleh sudah diatur oleh Allah SWT dan itu terbukti.

            "Kalau semuanya kita gantungkan kepada gusti Allah ya pasti semuanya akan beres.." ungkap Mas'ud dalam ceritanya beberapa waktu lalu. Dari penyataan beliau dapat kita ambil pelajaran bahwa ketika kita yakin dengan kuasa Allah SWT semua urusan kita pasti akan dimudahkan. Itulah bukti yang telah terjadi di kehidupan Mas'ud dan keluarganya. Perkataan mas'ud yang paling menarik adalah ketika beliau berkata saat banyak masyarakat di sekitar meremehkannya "untuk apa banyak anak? mau dikasih makan apa anak kalian? dulu saya diejek seperti itu tapi sekarang malah kebalikannya mereka mau mencontoh saya.." sungguh memang kuasa Allah amat nyata buah dari kesabaran keluarga Mas'ud telah terbukti. Kini beliau pun merasa bahagia dan sangat bersyukur dengan kehidupan yang dia miliki. Harapan Mas'ud dan Halimah, semoga anak-anaknya dapat menjadi anak yang soleh dan solehan, serta dapat berguna bagi sesama dan selalu sayang akan keluarganya yang sederhana ini. 

Comments

Popular posts from this blog

CARA MEMBUAT PAGE NUMBER SEPERTI DI SKRIPSI

Hay hay, Kutuwers hmm. Balik nih kali ini aku bakal kasih tau kepada kalian tentang membuat satu hal biasa banget, tapi berakibat fatal kalau kalian mau bimbingan. Terutama bimbingan skripsi hehee (kali eh*) . Okay lanjut ya, membahas tentang satu hal biasa itu adalah membuat page number dalam sebuah dokumen. Seperti yang teman-teman tahu ya, dalam membuat sebuah skripsi atau karya ilmiah pastinya harus ada nomor halamannya. Karena hal tersebut menentukan di mana letak materi yang kita buat dengan benar. Okay, daripada kelamaan baca celotehan receh dari aku kuy ikutin langkah per langkah yang aku kasih tau ya. 1. Pertama, kamu buka Microsoft Word kemudian klik tool bar insert – lalu pilih page number lalu kamu pilih ingin nomor halaman yang seperti apa. Contoh yang aku kasih adalah di lembar ke satu dan ke dua aku gunakan angka biasa (1,2..).        Setelah kita memasukkan page number ke halaman kerja, lalu kita buat agar antara halaman ke dua dan beri...

Udah Jomblo, Sombong Lagi.. (Ada Rizki kok Ditolak lah dalahh)

     Seperti hari-hari biasa gua laluin dengan rutinitas kuliah di kampus yang berlebelkan Islam di Kota Pekalongan. Saat itu hari Jum’at, ya Jum’at di mana hari yang penuh barokah dan rizki. Gua ngampus jam 7 pagi dengan mata kuliah yang paling joss lah pagi itu. 3 jam 20 menit berlalu cepatnya, dan saatnya pulang. Eh tapi pantang bagi gua pulang cepet-cepet mau ngapain lu di rumah paling juga tidur-tiduran gak jelas di kamar hehee. Berhubung waktu itu gua belom sarapan, yaudah deh gua putuskan bareng temen gua hmm bisa dibilang temen iya, tapi ngeselin bukan juga bisa tapi kasian dia gak punya temen hehee. Dia temen deket gua di kampus mungkin gara-gara kita dulu dari kota yang sama pas Aliyah ya atau entahlah, makanya kita sering main bareng dan belajar bareng tentunya. Lanjut gua sama Hakim namanya, langung pergi ke tempat makan yang sangat populer di Kota Pekalongan. Populer karena harganya yang bisa dibilang murah banget lah hehee maknaya kalo makan kadan...

Ayo Ke Curug Bajing, Beauty of Pekalongan Regency - Visit Petungkriyono